Ini adalah sebuah klub atau katakanlah kelompok anak - anak muda yang mempunyai kepedulian akan dirinya dan lingkungan. Diawali dengan kegelisahan akan hakekat pembentukan diri lahirlah klub ini. Tahun 1979 lahirlah sebuah klub lingkungan dan cinta akan naturalism dari tangan - tangan anak - anak kelas 1 SMA Negeri 1 Cilacap. Organisasi lahir tidak harus menjadi tujuan itu sendiri tapi lebih kearah cita - cita menyemangati diri sendiri untuk selalu tabah, ulet, bersolidaritas tinggi dan sambil berharap untuk selalu bisa berguna bagi orang lain. Dengan melalui jalannya sendiri terbentuk La REPA. Sebuah wadah sederhana dengan menyenangi alam.
Tahun 1979 adalah awal yang indah dari organisasi ini. Teman - teman kompak, senasib dan sepenanggungan sebutlah Ambar Pramono, Widarso, Budi Astono, Sukendro, Fredrik, Aris Wibowo, Aris wahono, Sherly Sisca, Ninik, Ani, Adjie, Setyadi, Sukamto, Agus Kustantio, Anggraini, Angriono dan masih banyak lagi yang akan aku ceritakan pada artikel berikutnya. Kelompok ini bagiku berhasil menembus kebuntuan dan menciptakan alternatif kegiatan yang positif. Kelompok ini kemudian menyusuri pantai - pantai di Cilacap, muara Sungai Serayu, mendayung di sela - sela hutan Bakau Segara anakan, hutan - hutan disekitar wilayah kabupaten Cilacap. Tidak hanya itu Gunung Slametpun puluhan kali disambangi. Lalu gunung - gunung di Jawapun dikenali dan menjadi wadah pembinaan diri.
Bapak Sumitro ( almarhum ), kepala sekolah SMAN 1 pada saat itu mungkin yang mewakili keresahan orang tua akan kegiatan ini. Aku memandang itu hanyalah wakil dari kecemasan orang tua siswa. Dan itu wajar karena kegiatan ini bila tidak cermat dan penuh perhitungan memang mempunyai kandungan resiko yang tinggi.
Minggu lalu, ketika organisasi - organisasi sejenis telah kehilangan daya juangnya aku diundang oleh rekan -rekan di Cilacap untuk datang pada acara pelantikan anggota baru perkumpulan. Termasuk mas Salman Capati ikut mengundangku. Aku senang dan bangga ternyata 'dia' masih hidup. Hidup La REPA !
Pada waktunya aku akan datang untukmu.
Tahun 1979 adalah awal yang indah dari organisasi ini. Teman - teman kompak, senasib dan sepenanggungan sebutlah Ambar Pramono, Widarso, Budi Astono, Sukendro, Fredrik, Aris Wibowo, Aris wahono, Sherly Sisca, Ninik, Ani, Adjie, Setyadi, Sukamto, Agus Kustantio, Anggraini, Angriono dan masih banyak lagi yang akan aku ceritakan pada artikel berikutnya. Kelompok ini bagiku berhasil menembus kebuntuan dan menciptakan alternatif kegiatan yang positif. Kelompok ini kemudian menyusuri pantai - pantai di Cilacap, muara Sungai Serayu, mendayung di sela - sela hutan Bakau Segara anakan, hutan - hutan disekitar wilayah kabupaten Cilacap. Tidak hanya itu Gunung Slametpun puluhan kali disambangi. Lalu gunung - gunung di Jawapun dikenali dan menjadi wadah pembinaan diri.
Bapak Sumitro ( almarhum ), kepala sekolah SMAN 1 pada saat itu mungkin yang mewakili keresahan orang tua akan kegiatan ini. Aku memandang itu hanyalah wakil dari kecemasan orang tua siswa. Dan itu wajar karena kegiatan ini bila tidak cermat dan penuh perhitungan memang mempunyai kandungan resiko yang tinggi.
Minggu lalu, ketika organisasi - organisasi sejenis telah kehilangan daya juangnya aku diundang oleh rekan -rekan di Cilacap untuk datang pada acara pelantikan anggota baru perkumpulan. Termasuk mas Salman Capati ikut mengundangku. Aku senang dan bangga ternyata 'dia' masih hidup. Hidup La REPA !
Pada waktunya aku akan datang untukmu.