Friday, September 29, 2006

Cilacap : Places of Interest

PANTAI TELUK PENYU
Pantai Teluk Penyu terletak di sebelah timur kota Cilacap dan merupakan garis batas antara kota dengan samudra Hindia. Pantai berpasir hitam ini bergelombang cukup besar. Banyak dikunjungi wisatawan dalam negeri pada hari – hari libur. Penduduk local biasanya pergi ke pantai ini pada pagi hari saat matahari terbit dan sore hari menjelang maghrib. Banyak dijumpai kapal nelayan tradisional untuk menangkap ikan maupun disewa untuk memancing dan berwisata. Banyak warung dan restoran menyajikan menu makanan laut disamping kios – kios penjual souvenir khas laut termasuk penyu yang telah di keringkan ( seharusnya penyu – penyu ini dilindungi ). Apabila mengunjungi pantai ini disarankan menuju ke arah selatan mendekati selat Nusa Kambangan karena pantainya jauh lebih bersih. Jangan berharap untuk melihat penyu bertelur maupun mendarat di pantai ini. Teluk Penyu membusur hingga perbatasan kabupaten Kebumen. Dulunya sangat indah dengan hutan pohon kelapa di garis pantai. Tapi semua itu rusak sejak adanya eksploitasi penambangan pasir besi yang diputuskan pemerintah tahun 1971. Lokasi penambangan disepanjang pantai teluk penyu sekarang meninggalkan lubang dan tidak menyisakan pohon kelapa tanpa usaha – usaha pemulihan.

BENTENG PENDEM
Benteng Pendem Cilacap atau dalam bahasa Belanda disebut ”Kusbatterij op de Lantong te Cilacap”, adalah bekas markas pertahanan tentara Hindia Belanda yang dibangun secara bertahap tahun 1861-1879 dengan luas 6,5 hektar. Benteng yang tertutup tanah ini menjadi saksi sejarah jaman pendudukan Belanda dan Jepang di Cilacap. Posisi benteng ini tepat di ujung selatan Pantai Teluk Penyu menghadap ke arah mulut selat Nusa Kambangan yang merupakan pintu masuk ke pelabuhan alam Cilacap. Pada tahun 70-an benteng ini tidak sendirian, benteng – benteng kecil berjejer di sepanjang pantai. Benteng – benteng kecil ini hancur bersama datangnya kepentingan industri di Cilacap.

PELABUHAN ALAM
Pelabuhan Cilacap adalah pelabuhan yang terbentuk secara alamiah dengan kedalaman yang memadai. Aman dari hantaman gelombang karena terlindung oleh Pulau Nusa Kambangan. Pelabuhan ini mempunyai sejarah penting saat takluknya sekutu ( termasuk Belanda ) oleh Jepang. Pada masa itu pelabuhan Cilacap merupakan salah satu dari tiga pelabuhan terpenting di Jawa ( Batavia – Soerabja – Tjilatjap ). Saat perang laut jawa tahun 1942 antara sekutu dan Jepang pelabuhan ini menjadi titik penting terakhir bagi armada sekutu sebelum melakukan evakuasi ke Australia.

SELEKO
Seleko adalah sebuah dermaga kecil untuk kepentingan masyarakat umum. Disini biasanya kita bisa menikmati matahari terbenam di kota Cilacap. Dermaga kecil ini langsung menghadap hutan bakau di barat Cilacap.

BATTERIJ
Adalah nama dermaga kecil yang menghubungkan Cilacap dengan Nusa Kambangan. Ini adalah titik terdekat antara kota Cilacap dengan Pulau Nusa Kambangan. Dermaga ini sering disebut juga dermaga Wijayakusumah.

NUSAKAMBANGAN
Pemilik pulau ini adalah Departemen Kehakiman tetapi secara kewilayahan masuk ke dalam wilayah administrative kota Cilacap Selatan. Departemen Kehakiman menggunakan pulau ini sebagai tempat penjara kelas kakap. Di "pulau penjara" ini, sejumlah bangunan bersejarah peninggalan pemerintah kolonial Belanda bisa dijumpai. Bangunan bersejarah seperti rumah penjara, tempat peristirahatan di candi, benteng Portugis dengan peninggalan meriam kuno yang merupakan sebagian potensi alam serta sejarah di Nusakambangan, ditawarkan sebagai atraksi wisata. Di pulau ini terdapat sekitar 25 goa, seperti Goa Putri dan Ratu yang kini telah dikembangkan oleh Pemda Cilacap-Goa Kledeng, Pasir, dan Goa Lawa ( goa kelelawar ) yang dihuni ribuan hewan malam ini.
Nusakambangan dapat dikunjungi dengan menggunakan kapal feri dengan kapasitas 8 mobil dari dermaga Lomanis dengan waktu tempuh 30 menit. Dengan menggunakan jasa feri ini pengunjung tidak perlu meminta ijin khusus untuk masuk ke pulau. Pertama kali mendarat di pulau ini akan melihat monumen Nusakambangan berupa sebuah tugu peringatan yang jaraknya hanya sekira 10 meter dari Pelabuhan Sodong, Nusakambangan.
Menuju arah barat pulau ini, terdapat bangunan penjara peninggalan Belanda seperti bangunan LP Limus Buntu. Bangunan penjara pertama yang dibangun Belanda, adalah LP Permisan yakni tahun 1908 dan terletak di ujung selatan pulau ini. Pada tahun 1912 dibangun lagi sebuah penjara di daerah Nirbaya dan Karanganyar. Selama kurun waktu tahun 1925 sampai tahun 1935 dibangun rumah penjara di Batu, Karangtengah Gliger, Besi, dan Kembangkuning hingga seluruh LP di sana berjumlah sembilan.
Di samping bangunan-bangunan penjara di sebuah perbukitan di daerah candi, terdapat sebuah pesanggrahan. Dari atas puncak bukit ini, kita dapat melihat kerlip-kerlip sinar lampu Kota Cilacap serta kawasan hutan bakau di Segara Anakan. Dari 9 LP yang dibangun Belanda hanya empat yang difungsikan, yakni LP Batu, Besi, Kembangkuning, dan Permisan. Di sisi timur, terdapat Monumen Artileri Benteng Pendem peninggalan Belanda dan mercusuar di Pantai Cimiring.
Di ujung timur pulau terdapat pulau kecil yang menempel ke pulau induk. Pulau ini dipercaya sebagai tempat tumbuhnya pohon bunga wijayakusuma. Bunga ini adalah mithos Cilacap dan sangat mempengaruhi sejarah Cilacap masa lampau. Sedangkan garis pantai selatan pulau berhadapan langsung dengan samudera Hindia. Pantai – pantai disini berpasir putih, sangat bersih dan masih sangat alamiah. Penyu atau kura – kura laut masih sering mendarat disini. Hanya sangat disayangkan potensi wisata ini mulai terancam dengan adanya penambangan batu kapur untuk kepentingan industri semen.

KAMPUNG LAUT
Seperti namanya kampung ini memiliki rumah – rumah panggung yang berada di atas air laut. Terletak di sebelah barat kota Cilacap, tepatnya di daerah hutam bakau di Segara Anakan. Kampung ini unik karena letaknya. Untuk mencapainya tentu harus menggunakan perahu nelayan atau perahu motor dari dermaga Seleko.

HUTAN BAKAU dan SEGARA ANAKAN
Segara anakan adalah sebuah laguna yang menjadi titik pertemuan air samudera Hindia dengan sungai – sungai dari daerah jawa barat terutama sungai Citandui. Karena kondisinya ini Segara Anakan ditumbuhi hutan bakau yang amat luas. Segara Anakan menjadi jalus transpotasi laut yang menghubungkan Cilacap dengan Jawa Barat seperti Pangandaran dan Banjar. Bagi yang senang bertualang dan wisata alam tempat ini akan memberikan pengalaman yang berbeda.

No comments:

Post a Comment