Showing posts with label Surat Sahabat. Show all posts
Showing posts with label Surat Sahabat. Show all posts

Tuesday, October 31, 2006

Surat Dari Sahabat

( Surat ini baru saja aku terima dari sahabatku bersama dengan kartu Lebaran dengan edit tanpa mengurangi makna )

Sahabat, pertemuan kita kemarin seperti angin laut yang mengikis habis pasir pasir yang menempel menutupi wajahku. Sekian lama aku terbenam dalam pasir, hanya melihat sambil kusembunyikan wajahku. Aku merasa sedih dan takut sampai kau datang menemuiku. Aku masih ingat ketika kita sama – sama bermain ‘gobak sodor’ di sekolah, menarik kereta api dari pelepah pisang di jalan kota yang diteduhi pohon – pohon kenari. Aku tetap tinggal di kota kita dan menjadi saksi bisu akan perubahan – perubahan disekelilingku. Tapi hidupku tidak berubah.

Seperti sudah kukatakan padamu, aku merasa menjadi orang yang kalah. Aku hidup bersama istri dan dua anakku. Cintaku kepada mereka sangat dalam. Cinta yang aku berikan telah melebihi harapanku. Apakah itu cukup ? Sering menghantuiku aku tidak sanggup membesarkan mereka seperti cita – citaku dulu. Aku hanya bisa menghidupi mereka seadanya. Kau lihat sekelilingku ? Bagaimana aku menjangkaunya ? Kawan – kawanku menyapa tapi tak menghampiriku. Aku memang orang yang kalah.

Sahabat, pertemuan kita kemarin menghantarkan angin ke wajahku, masuk ke poriku dan menghentakan jiwaku. Ada garis – garis tegas yang semakin jauh membedakan kita. Kita bukan anak – anak yang sama lagi. Hidupmu jauh meninggalkanku sedang hidupku sangat dalam dilindas waktu. Aku merasa sulit mengikuti pembicaraan kita. Apakah itu berarti aku memang telah kalah oleh waktu ?

Kalau katamu dulu semangat membuat kita tetap hidup maka kini aku telah mati.

Sobatmu.

Thursday, August 31, 2006

Teluk Penyu Cilacap

Teluk Penyu adalah daerah dimana saya dilahirkan dan menjadi nama web site ku sekarang. Aku dilahirkan diwaktu dan ditempat yang sangat tenang. Dimana ribuan kelelawar - kelelawar besar masih terbang kearah utara di senja hari dan kembali ke hutan dan gua di pulau Nusakambangan di pagi hari. Dimana jalan - jalan masih dihuni oleh pohon - pohon kenari besar di kanan-kirinya. Ribuan burung kenari bersarang di atasnya. Dimana pantai teluk penyu masih dingin menggigit dan kabut menyelimuti pulau Nusakambangan di pagi hari. Itulah kota Cilacap dimana dan di waktu saya dilahirkan dan menikmati masa kecilku yang indah.

Selamatkan Cilacap !